Penyebab Rambut Gatal Setelah Keramas

Penyebab Rambut Gatal Setelah Keramas

Gunakan Sampo Anti-Gatal

Pilih sampo yang dirancang khusus untuk kulit kepala sensitif atau mengandung bahan aktif seperti tar, selenium sulfida, atau ketoconazole yang dapat membantu mengatasi masalah kulit kepala seperti ketombe atau dermatitis seboroik. Gunakan sampo ini secara teratur sesuai petunjuk penggunaan.

Dermatitis Kontak Alergi

Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.

Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski bukan kondisi yang serius, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter jika gatal pada area kulit kepala disertai gejala seperti berikut:

Penting untuk diingat bahwa jika kulit kepala gatal berlanjut atau disertai gejala lain yang mencemaskan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi di Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.

Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!

Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS

Diperbarui pada 22 April 2024

Ketombe bukanlah satu-satunya penyebab kulit kepala gatal. Pasalnya, beberapa kondisi lain seperti alergi, kudis, dan kutu rambut juga bisa membuat keluhan ini muncul. Penanganannya pun tergantung pada penyebab gatal di kulit kepala.

Meski penyebab kulit kepala gatal biasanya bukan hal serius, rasa gatal yang muncul sering kali memicu keinginan untuk selalu mengggaruk kulit kepala. Hal ini tentu menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat beraktivitas.

Bahkan, kulit kepala bisa mengalami iritasi atau infeksi jika digaruk terlalu kencang atau dengan tangan yang kotor. Iritasi bisa membuat kulit kepala kering, gatal-gatal, dan kemerahan.

Pakai Minyak atau Pelembap Kulit Kepala

Minyak seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak almond dapat membantu melembapkan kulit kepala dan mengurangi ketombe serta rasa gatal. Terapkan sedikit minyak ke kulit kepala sebelum mencuci rambut atau biarkan semalam sebelum keramas.

Baca Juga: Fakta Medis Kanker Kulit Melanoma, Kenali Bahayanya

Terlalu Sering atau Terlalu Jarang Keramas

Gatal pada kulit kepala juga bisa disebabkan karena kebiasaan mencuci rambut yang berlebihan atau sebaliknya, terlalu jarang keramas.

Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan minyak alami di kulit kepala. Jika seseorang sering mencuci rambut, terutama dengan penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras, minyak alami rambut yang melindungi kulit kepala akan hilang.

Sebaliknya, terlalu jarang keramas juga dapat menyebabkan penumpukan minyak dan sel-sel kulit mati, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri. Akibatnya, daerah kulit kepala akan mudah terasa gatal, berketombe, atau bahkan masalah kulit lainnya.

Sebaiknya, pilihlah produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala Anda dan sesuaikan frekuensi mencuci rambut sesuai kebutuhan, seperti 2 sampai 3 kali seminggu.

Baca juga: Penyebab Ubanan di Usia Muda, Apakah Berbahaya?

Dermatitis Kontak Alergi

Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.

Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.

Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.

Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.

Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!

Jaga Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala

Pastikan untuk mencuci rambut secara teratur dengan sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala. Hindari mencuci rambut terlalu sering atau terlalu jarang.

Bersihkan rambut dengan lembut dan pastikan untuk membersihkan sisa-sisa produk perawatan rambut yang mungkin menumpuk di kulit kepala.

Penyebab Kulit Kepala Gatal

Terdapat beberapa penyebab kulit kepala sering terasa gatal, di antaranya:

Penyebab kulit kepala gatal yang paling umum adalah karena ketombe. Muncul banyak ketombe bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kelebihan minyak di kulit kepala, infeksi jamur, atau reaksi alergi terhadap produk perawatan rambut tertentu.

Ketombe terjadi ketika kulit kepala mengalami pengelupasan yang berlebihan. Secara normal, sel-sel kulit mati di kulit kepala akan terlepas secara perlahan.

Namun, pada kondisi ketombe, proses ini terjadi terlalu cepat, menyebabkan pengelupasan yang tampak dalam bentuk serpihan putih atau kuning di rambut dan baju.

Kutu rambut atau yang dikenal sebagai Pediculus humanus capitis, adalah parasit kecil yang hidup di kulit kepala dan menghisap darah dari pembuluh darah di bawah kulit. Gigitan kutu dan air liur mereka dapat menyebabkan reaksi kulit yang meradang dan gatal.

Orang yang terinfeksi kutu rambut seringkali merasa ketidaknyamanan karena gatal yang intens di sekitar area gigitan. Kutu rambut dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan berbagi barang pribadi seperti sikat rambut, topi, atau handuk.

Baca juga: Cara Mengatasi Kebotakan di Usia Muda

Dermatitis kontak terjadi ketika kulit kepala bersentuhan dengan bahan kimia atau zat tertentu yang memicu reaksi alergi atau iritasi. Produk perawatan rambut, seperti sampo, pewarna rambut, atau bahan styling, bisa menjadi pemicu dermatitis kontak.

Gejalanya mencakup kemerahan, gatal, dan mungkin pembengkakan di area yang terkena. Identifikasi dan menghindari bahan pemicu dapat membantu mencegah dermatitis kontak dan mengurangi gejala yang menyertainya, termasuk rasa gatal tidak tertahankan pada kulit kepala.

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi siklus pertumbuhan sel kulit. Pada orang yang tidak memiliki psoriasis, sel-sel kulit mati dan digantikan oleh sel-sel yang baru dengan kecepatan yang normal.

Namun, pada penderita psoriasis, sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif, menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat dan menumpuk di permukaan kulit.

Pada kulit kepala, psoriasis dapat menyebabkan bercak merah dengan sisik putih atau keperakan yang terlihat seperti ketombe. Selain gatal, kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa terbakar atau nyeri.

Terlalu sering keramas menyebab keseimbangan minyak alami di kulit kepala sehingga menimbulkan rasa gatal.

Dermatitis Seboroik

Jenis dermatitis seboroik bersifat kronis dan dapat memengaruhi area-area yang memiliki kelenjar minyak berlebihan, termasuk kulit kepala. Faktor genetika dan kelebihan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous menjadi pemicunya.

Gejalanya meliputi kulit kepala berminyak, terasa gatal, bersisik, dan merah. Sisik yang terbentuk bisa berwarna putih atau kuning. Meskipun penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, kondisi ini dapat memburuk dalam kondisi stres atau pada saat perubahan hormon.

Baca Juga: Kanker Kulit Kepala: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya

Kurap pada kulit kepala disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Tinea capitis. Jamur ini dapat menyebabkan bercak-bercak merah atau coklat di kulit kepala yang bersisik dan terkadang terasa gatal.

Penyakit kurap dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi, seperti sikat rambut atau topi.

Kurap pada kulit kepala lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat memengaruhi orang dewasa. Pengobatan kurap biasanya melibatkan penggunaan antijamur topikal atau oral, dan penting untuk segera mendapatkan perawatan medis untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi gejala.

Tak perlu khawatir jika merasakan kulit kepala gatal setelah keramas. Kondisi ini dapat diatasi dengan cara mudah. Tentu saja Sahabat Fimela harus mencuci rambut dan membilasnya hingga bersih, sehingga tidak ada busa atau deterjen yang menempel pada kulit kepala. Usahakan untuk rutin keramas seminggu 3 kali.

Untuk mengatasi kulit kepala yang gatal dan meradang, kamu bisa menggunakan cara alami dengan tea tree oil. Walaupun biasanya tea tree oil digunakan untuk menghilangkan jerawat, tetapi minyak alami ini juga bisa mengatasi gatal pada kulit kepala. Caranya cukup sampurkan 3 tetes tea tee oil pada air, kemudian balurkan di seluruh kulit kepala pada malam hari. Bilas sampai bersih pada esok harinya.

Jika kulit kepala sangat sensitif, sebaiknya hindari menggunakan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia. Kamu juga harus rutin menyisir rambut untuk menghilangkan kotoran yang menempel di rambut. Kalau kulit kepala terus menerus gatal dan tidak segera sembuh, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.

Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.

Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.

Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!